Jalan-jalan Ke Jeju, Korea Selatan Ala Mahasiswa

Siapa yang tidak mengenal Korea Selatan? Salah satu negara yang digandrungi anak-anak muda karena Girl-Band dan Boy-Bandnya serta artis-artisnya yang cantik cakep habis hehe. Daya tarik korea yang terkenal dengan K-Pop nya membuat anak-anak muda termasuk saya juga menyukai negara tersebut. Korea Selatan yang kita kenal sebagai produsen Samsung ini terletak di Asia Timur dan beribu kota di Seoul. Namun jangan salah, tidak hanya kota Seoul saja yang terkenal dari negara tersebut. Korea memiliki banyak kota sebagai destinasi wisata yang bisa dikunjungi salah satunya adalah Jeju dan Busan. Jeju merupakan salah satu kota/ kota wisata di Korea Selatan sedangkan Busan merupakan salah satu kota industri. Kita bisa saja menyebut Jeju sebagai Balinya Korea Selatan (Kalo kita Indonesia punya Bali sebagai pulau wisata kelas dunia). Alhamdulilah di Bulan April 2014 saya dan teman saya berkesempatan menginjakkan kaki di salah satu kota di Korea Selatan tepatnya di Busan dan Jeju. Keberangkatan kami kesana bukan dalam rangka liburan, melainkan dalam rangka Conference atau Konferensi Internasional dimana kami harus mempresentasikan paper/ jurnal hasil penelitian yang kami lakukan dan kami ajukan. Singkat cerita, beberapa bulan sebelum keberangkatan kami mengajukan paper kami hasil dari kegiatan Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) (yang mahasiswa harusnya tau ya apa itu PKM hehe) dan tanpa disangka lolos dengan melalui beberapa revisi. pada saat itu kami mensubmitkan paper kami dalam jurnal JACN atau dalam kegiatan ICTTA yaitu International Congress On Telecom Technologies And Applications. Nah ICTTA ini setiap tahun tempatnya berpindah, kebetulan untuk tahun itu diselenggarakan di Jeju Korea Selatan. Jadi dengan segala upaya kami usahakan untuk bisa mempresentasikan paper hasil karya tulis kami di konferensi itu. Alhamdulilah dengan bantuan Kantor International UNY dan pengajuan dan ke Fakultas Teknik kami di UNY, hampir semua biaya tercover walupun masih menyisakan sedikit tanggungan untuk kami bayar yaitu biaya publish jurnal kami sebesar $220, hehe tapi tidak apalah. Bismillah saja pada saat itu.. 
Singkat cerita kami mencari transportasi paling ekonomis ala mahasiswa, untuk perjalanan ke Jeju yang direct ke Jeju lumayan mahal walaupun kami pesan jauh-jauh hari, akhirnya kami cari alternatif lain yaitu turun dulu ke Busan kemudian cari transportasi lagi untuk bisa ke Jeju (jadi antara Busan dan Jeju itu kayak Surabaya Bali) hehe. Nah pada saat itu akhirnya kami beli teiket pesawat super hemat yaitu sekitar 3,2 juta rupiah PP Jakarta-Busan dan Busan Jakarta dengan Maskapai Air Asia, jadi kira-kira sekali jalan ke Busan kami menghabiskan 1,6 juta rupiah dengan pemesanan tiket jauh-jauh hari dari keberangkatan alias masih promo hehe. Sedangkan dari Jogja-Jakarta kami naik kereta super hemat juga yaitu Lempuyangan-Pasar Senen 50ribu rupiah saja. Dari Pasar Senen ke Soekarno Hatta bisa naik Damri atau Taxi. Ini perjalanan Super Hemat hehe menyesuaikan kantong mahasiswa. Alhamdulilah berangkat dari Jakarta menuju Busan, kami transit dulu ke Malaysia, luamayan lama. Karna kami tiba di LCCT (Low Cost Carrier Terminal) sekitar pukul 8 Pm dan baru berangkat menuju Busan ada 1 Am, lumayan lama di LCCT sampe bisa muterin keliling Bandara, nyobain nasi lemak, mumpung ketemu makanan halal hehe dan nyicil tidur sebentar. Namanya juga Low Cost Carrier Terminal artinya ini bandara kelasnya sangat ekonomi termasuk mushala dan toiletnya, jadi jangan kaget toiletnya sama toilet kampus RF di FT UNY aja masih mending toilet kami di kampus (Ups). 
Berangkat dari Malaysia sekitar pukul 1 am, perjalanan cukup lama sampai bisa bikin kaki bengkak karna duduk terus. Terus terang di pesawat menuju Busan kami belum bisa berpikir tenang, karena kami belum tau mau naik apa dari Busan ke Jeju. Secara kami tadinya pengen beli tiket pesawat tapi limit kartu kredit sudah habis untuk membayar biaya paper dan kegiatan. Jadi bismillah modal nekat aja besuk cari tiket pesawat sesampainya Busan. Pilihan kami ada 2 alternatif yaitu naik fery atau pesawat, kalo kepepet kami tidak dapat tiket pesawat menuju Jeju maka kami akan cari tiket fery. Karna setelah browsing, hotel tempat presentasi kami lumayan dekat dengan pelabuhan. Alhamdulilah sampai di Busan kami langsung menuju informasi untuk menanyakan dimana kami bisa membeli tiket pesawat. Daan taraa.. kami masih kebagian tiket pesawat menuju Jeju dan Jeju menuju Busan dengan maskapai Jeju Air dan Korea Airlines dengan harga terjangkau sekitar 700-800ribu sekali jalan, tidak selisih jauh dengan harga di Indonesia. Sesampainya di Jeju kami langsung mencari Taxi menuju tempat conference untuk registrasi acara. Tempatnya agak jauh dari bandara, dan saya lupa biaya naik Taxi dari Bandara ke Mei Hotel berapa :v . 
Setelah registrasi kami menuju ke Hostel tempat kami akan menginap, kebetulan dosen kami sudah sampai duluan dan sudah reservasi hotel untuk kami juga, jadi kami lumayan hemat karna bisa nunut bobog dibayarin Bu dosen dan Pak dosen kami yeeeyy. Jarak antara Hotel tempat acara kami dengan hostel tempat kami menginap cukup jauh dan tidak ada taxi disini karena jalan didepan Hotel seperti Tol jadi hampir tidak ada kendaraan berhenti kecuali Bus. Jadi kendaraan satu-satunya yang bisa kami naiki adalah Bus (bener-bener nggembel, karna masih bawa tas gede :v). Bus disini beda sama bus di Indonesia, penumpangnya juga hehe. Bayarnya bisa pake uang cash atau bisa tinggal nempelin dompet aja(pake T-Money). Rata-rata orang korea kalau bayar jarang pake cash. Sesampainya di Hostel kami ke bagian informasi dan ternyata dosen kami sedang keluar(halan-halan), yawis kita juga jalan-jalan dulu/ nggembel cari makan hehe. Dan balik lagi ke hostel malam hari untuk bersih-bersih. Malam harinya kami jalan-jalan kebetulan di dekat hostel kami menginap ada pasar tradisional. Kami menyempatkan membeli cokelat jeju yang terkenal buat oleh-oleh. Sebenarnya pengen banget beli jeruk jeju tapi bingung bawanya dan akhirnya gak jadi beli, sampai sekarang nyesel kenapa gak beli hehe padahal sudah sampai sana. Insyaallah besuk ada kesempatan lagi ya.. aamiin. 
Oh iya di korea waktu itu baru perpindahan musim dari musim dingin, jadi lumayan adem, harus pake jaket tebel. Di sana kalau kita ke toilet umum atau toilet-toilet jarang ada airnya, alias pakenya tisu. hehe Tapi ada juga wc duduk yang otomatis pake air cuma jarang. Oh iya kendaraan disana jarang yang pake roda dua malah hampir tidak ada, atau saya yang gak lihat ya. Kebanyakan masyarakat memanfaatkan transportasi umum seperti bus dan kereta bawah tanah atau kendaraan roda empat. Wifi? Tempat-tempat umum di korea selatan rata-rata ada wifinya dan super cepat. Gak salah kalo Korea terkenal dengan kecepatan internetnya no 1 di dunia. 

 Bersambung... (karna sudah panjang, disambung lagi lain hari) hehe

No comments:

Terimakasih atas komentar dan kunjungannya

Powered by Blogger.